Untukitu kata Habib Abdurrahman apapun yang terjadi, maka kita harus bersikap ridho. "Allah telah memberikan wahyu kepada Nabi Musa 'alaihissasalam: "Wahai Musa, siapa yang tidak ridha dengan keputusan-Ku, tidak sabar dengan ujian-Ku, dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Ku, maka hendaklah ia pergi dari bumiku dan langiku, dan hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku."

Ilustrasi mempelajari sikap ikhlas dan ridho. Foto PexelsUmat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan semua amal ibadah dengan rasa ikhlas dan ridho. Keduanya perlu ditanamkan dalam diri setiap Muslim karena merupakan sikap yang disukai Allah orang menganggap ikhlas dan ridho adalah hal yang sama, faktanya keduanya memiliki makna berbeda. Lantas, apa perbedaan ikhlas dan ridho dalam syariat Islam? Simak penjelasannya di bawah Ikhlas dan RidhoDikutip dari buku Aqidah Akhlak Pada Madrasah oleh Indra Satia Pohan, ikhlas menurut syariat Islam disebut juga dengan qana’ah. Ini merupakan kerelaan hati dalam menerima sesuatu serta selalu merasa cukup dengan apa yang dimiliki saat dapat berfungsi sebagai motivasi bagi manusia untuk rajin dan giat dalam melakukan sesuatu dengan tujuan demi mencapai kesejahteraan hidup bagi dirinya, keluarga dan orang lain. Sikap ikhlas juga membantu manusia untuk mengendalikan hawa seorang Muslim, ikhlas menjadi sikap yang harus dimiliki agar terhindar dari sifat rakus, serakah, dan tamak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Az Zumar ayat 49 berikut iniفَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَاۖ ثُمَّ اِذَا خَوَّلْنٰهُ نِعْمَةً مِّنَّاۙ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ ۗبَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَArtinya “Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku. Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”Ilustrasi bersikap ikhlas dan ridho. Foto PexelsSementara itu, ridho menurut bahasa artinya rela. Sedangkan secara istilah, ridho adalah menerima semua yang terjadi pada dirinya, baik kebahagian maupun kesedihan, dengan selalu berlapang dada serta menghadapinya dengan tabah, ikhlas, dan tidak putus Masyhuda Al-Mawwaz dalam buku Cara Allah Menolong Hamba-Nya, manusia harus memiliki sikap ridho agar menjadi pribadi yang berjiwa besar, bersikap tenang, dan selalu mensyukuri semua kehendak Allah SWT atas sikap ini sudah mengakar dalam sanubari manusia, maka hilanglah semua rasa sakit akibat berbagai musibah yang menimpanya. Dalam sebuah hadits dijelaskan“Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi SAW bersabda Sesungguhnya apabila Allah SWT mencintai suatu kaum, maka Dia mengujinya. Barangsiapa ridha terhadap ujian-Nya, maka dia memperoleh ridha-Nya dan barangsiapa tidak suka, maka mendapat murka-Nya.” HR. At TirmidziContoh Perilaku Ikhlas dan RidhoIlustrasi bersikap ikhlas dan ridho. Foto PexelsDiambil dari buku Meraih Dahsyatnya Ikhlas terbitan Penerbit Agromedia Pustaka, di antara beberapa contoh orang-orang yang ikhlas dan ridho dalam kehidupan adalah mereka yang rela menerima kenyataan hidup walaupun dalam keadaan yang yang ikhlas tidak akan banyak berangan-angan serta berharap sesuatu melebihi batas kemampuannya serta selalu ikhtiar dan berdoa untuk memperbaiki nasibnya di masa yang akan datang. Sifat ikhlas seperti ini didukung keridhoan dalam dirinya dengan selalu berserah diri kepada Allah SWT, baik dalam kehidupan yang lapang maupun yang dimaksud dengan ikhlas?Apa saja manfaat sikap ikhlas?

Keluargaitu ridho dan tabah serta memuji kebesaran Allah. Abu Darda' berkata kepada mereka, " Sesungguhnya Allah telah memutuskan suatu perkara, maka Dia senang jika takdirnya itu diterima dengan ridho." Imam Ghozali mengatakan ridho adalah pintu menuju Allah yang terbesar, Derajat ridho lebih tinggi daripada sabar.
BAGAIMANA agar kita bisa ridho terhadap ketentuan atau qadha Allah? Ridho adalah tingkat tertinggi dalam menghadapi ujian. Tingkatannya diatas sabar. Perbedaanya menurut Ibnu Rajab adalah sesugguhnya sabar adalah menjauhkan, menjaga dan menahan diri dari merasa marah, murka terhadap takdir –pen namun masih ada perasaan pahit, sakit di hati -pen serta masih berharap sesuatu yang tidak mengenakkan di hati itu hilang. Sabar juga mencakup menahan anggota badan dari perbuatan yang menunjukkan adanya perasaan keluh kesah. Sedangkan ridho adalah lapangnya dada atas takdir, tidak berharap hilangnya kepedihan dari takdir Allah tersebut walaupun masih merasakan pahitnya. Namun keridhoannya mampu meringankan perasaan tersebut disebabkan dia telah mampu mengendalikan hatinya dengan ruh keyakinan dan dalamnya ilmunya terhadap takdir -pen. Jika ridho semakin kuat maka rasa pahit di hati itu akan hilang hilang semuanya.” Jami’ Al Ulum wal Hikam BACA JUGA Beriman Kepada Takdir Qadha dan Qadar Jadi, ridho itu sabar plus hati yang lapang, sama saja baginya kepedihan yang Allah takdirkan padanya hilang atau tidak. Sementara sabar masih berharap bahwa ujian atau musibah akan berlalu darinya. Ridho terhadap Qadha Allah Tingkat Manusia dalam Mengahadapi Cobaan 1. Marah dan tidak terima Tingkat paling rendah 2. Bersabar Menerima dan menahan diri Tingkat menengah Foto Freepik 3. Bersyukur Menerima dengan senang hati ridho terhadap qadha Allah karena semua dianggap nikmat. Tingkat tertinggi Makna syukur dalam menghadapi musibah adalah Ridho terhadap qadha Allah. Musibah adalah penghapus dosa secara mutlak. Bahkan walaupun orang yang mendapat musibah tersebut tidak meniatkan mencari pahala dari musibahnya, selama ia bersabar dan tidak marah kepada takdir. Jika ia meniatkan mencari pahala dari musibahnya maka selain mendapatkan penghapusan dosa, ia juga mendapatkan pahala. BACA JUGA Takdir Menurut 4 Imam Mazhab Foto Freepik Tingkatan yang paling tinggi dalam hal ini adalah ridha. Sebagian orang ketika mendapat musibah ia ridha senang. la merasakan musibah sebagai nikmat dan ia bersyukur kepada Allah atasnya. Adapun orang yang tidak bersabar ketika mendapat musibah, dan ia tidak bisa menahan hatinya untuk marah kepada takdir. dan tidak bisa menahan lisannya untuk mengeluh. maka tidak ada pahala baginya. Begitu menurut Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi. Wallahu a’lam bi showab. []
Jikaagamanya kuat, ia akan diuji dengan ujian yang berat. Sebailknya, jika agamanya lemah, ia akan diuji dengan ujian yang ringan. Para rasul dan para nabi adalah orang-orang yang utama karena mereka mendapat ujian dari Allah sangat berat. Ujian yang mereka terima tidak akan sanggup dipikul oleh orang biasa (awam). - Ujian maupun cobaan selalu datang dalam kehidupan manusia yang terkadang membuat hidup terasa berat. Tanpa disadari, bukan hanya kebahagiaan tapi ujian yang datang dalam kehidupan ada campur tangan Allah SWT dengan maksud dan tujuan yang tidak dibayangkan oleh manusia. Ustadz Hanan Attaki yang dikenal lewat dakwah motivasinya menyampaikan cara manusia atau seorang hamba menyikapi dan menghadapi ujian dalam kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Ustadz Hanan Attaki meyampaikan bahwa ujian itu tidak akan berhenti kecuali kalau dosa kita sudah habis karena tujuan Allah menguji kita terus untuk membersihkan diri kita dari dosa-dosa, lanjut Ustadz kelahiran Aceh ini. Sebagai manusia dan hamba kita harus membangun awareness atau kesadaran diri kala ujian dalam kehidupan datang berarti Allah SWT ingin membersihkan dosa-dosa hamba Nya. Dengan kesadaran itu, seorang hamba harus menanamkan perasaan ridho dan rela terhadap ujian-ujian dalam kehidupan yang Allah SWT datangkan kepadanya. "Sehingga yang harus ditanamkan dalam diri seorang hamba adalah ridho, rela, bukan ikhlas karena kata-kata ikhlas berhubungan dengan ibadah" tutur Ustadz Hanan Attaki pada laman Instagram ustadz_Hanan Kala ada ujian, cobaan manusia harus ridho atau rela dan menguatkan dirinya dengan menyerahkan diri sambil memohon kepada Allah SWT. 'Saya ridho ya Allah walaupun ini berat, saya ridho ya Allah walaupun saya berharap Engkau beri jalan keluar' ungkap Ustadz Hanan Attaki. "Saya ridho ya Allah walaupun saya berharap Engkau mau menolong' lanjut Ustadz Hanan Attaki menyontohkan ucapan yang harus diucapkan seseorang saat mendapat ujian. Tapi, seorang hamba harus tetap ridho dengan ujian dalam kehidupan sambil berdoa diberikan jalan keluar, ditolong, diberikan keajaiban oleh Allah SWT namun tidak mengeluh. Dan Ustadz Hanan Attaki mengingatkan bahwa berdoa meminta jalan keluar bukan termasuk mengeluh namun ibadah karena dalam Islam berdoa termasuk kedalam ibadah. Sehingga Allah SWT sangat menyukai hamba Nya yang berdoa dan mau menceritakan segala beban perasaan, pemasalahan atau mencurahkan segala perasaan dihatinya. Ustadz Hanan Attaki pun mengisahkan kalau melihat kebiasaan Nabi SAW bila ingin menceritakan isi hatinya atau mengadukan masalahnya kepada Allah SWT maka Nabi SAW akan berdoa selama berjam-jam. Ustadz Hanan Attaki menyampaikan dalam dakwahnya bahwa seorang hamba harus ridho terhadap ujian dalam kehidupan yang Allah SWT berikan sambil berdoa memohon bantuan dariNya.*** IdulAdha mengandung tiga unsur kebaikan, yakni kesabaran, keikhlasan, dan ketakwaan. Ilustrasi Allah SWT - Image from kita termasuk salah satunya... Inilah ciri-ciri hamba yang dicintai dan diridhoi Allah SWT. Salah satunya adalah mereka yang saat ditimpa musibah dan kesulitan, tetap tenang dan sabar menghadapinya. Seperti apa sih rasanya dicintai? Tentu kita sangat bahagia apabila dicintai oleh seseorang. Apalagi jika yang mencintai kita adalah orang yang kita cintai. Jika dicintai manusia saja bisa begitu indah dan menyenangkan, lantas bagaimana jadinya jika kita dicintai oleh Allah SWT, pemilik alam semesta dan seluruh isinya. Tentu rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Berikut adalah tanda-tanda muslim dan muslimah yang mendapatkan ridho Allah SWT dan cinta dari Allah SWT. Pertama, dimudahkan Allah SWT dalam mengerjakan amal kebaikanSebab orang yang percaya kepada Allah SWT, maka ia juga akan mempercayai firman-Nya. Bukankah Allah SWT pernah menyebut dalam Al Quran, bahwa "bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Jadi sudah tentu orang yang beriman saat menghadapi kesulitan, ia tidak akan berfokus pada kesulitan itu. Melainkan ia akan berfokus pada kemudahan yang diberikan Allah SWT, serta menghadapi ujian-Nya. Kedua, jika ditimpa musibah atau malapetaka, maka dia tetap tenang dan bersabarOrang yang beriman dan mendapatkan ridho Allah SWT adalah mereka yang bisa bersabar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan. Mereka tahu dan sadar bahwa kesulitan yang mereka hadapi saat itu bukanlah semata-mata hukuman dari Allah SWT. Melainkan bukti cinta Allah, dimana Dia ingin hamba-Nya, berserah diri kepada-Nya, meminta kepada-Nya, serta berjuang untuk meningkatkan kualitas diri dan ketaqwaannya. Coba tengok kisah perjalanan Nabi-nabi. Apakah ada seorang Nabi pun yang tidak diberikan ujian kesulitan Allah SWT? Saya berani bilang, tidak ada. Nabi Muhammad diuji oleh kafir quraisy dengan hinaan dan cacian, bahkan diasingkan. Nabi Yunus diuji oleh kaumnya hingga ia harus masuk dalam perut ikan. Nabi Ayub diuji dengan penyakit kulit yang menjijikkan selama bertahun-tahun. Hal itu sebagaimana Surat Al-Baqarah Ayat 177. Allah SWT berfirman, "...dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."Ketiga, mendapatkan ketenangan dan keyakinan terhadap janji Allah SWT bahwa pertolongan-Nya itu dekatOrang-orang yang beriman yakin seyakin-yakinnya, bahwa dibalik segala kesulitan yang dihadapinya, selama ia bersabar dan tetap mempertahankan keimanannya, ia pasti akan mendapatkan pertolongan Allah SWT. Serta kemenangan yang besar di akhirat kelak. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam hatinya mengenai janji Allah SWT SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat waktunya." QS. Al-Fath Ayat 18.Keempat, tidak khawatir dengan penghidupan di dunia ini, sebab mereka tahu Allah-lah Maha Pemberi Rizki Orang-orang yang beriman tidak khawatir dengan rezeki yang didapatkannya, karena ia yakin Allah telah menjamin semuanya. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Hud ayat 6. "Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauhil Mahfuz"Namun bukan berarti dengan adanya ayat tersebut, manusia lantas tidak berusaha dan hanya sekedar menunggu. Pasalnya rezeki dari Allah SWT juga tetap harus dijemput. Kelima, tidak pernah bosan untuk berserah pada Allah SWT Orang-orang yang diridhai Allah SWT adalah mereka yang mencintai-Nya. Sehingga setiap detik, menit, jam kehidupannya, ia tak pernah bosan untuk pernah bosan untuk berdoa, memohon ampunan, dan petunjuk dari-Nya. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Sesungguhnya, Allah menempatkan mendudukan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam jiwanya hatinya."Keenam, bergaul dengan orang yang dekat pada Allah SWTOrang yang diridhai Allah SWT adalah mereka yang senantiasa mendekatkan dirinya dengan orang-orang shaleh dan beriman. Sehingga lingkungannya dipenuhi dengan ketaatan dan keshalehan pada-Nya. Ia percaya dengan begitu, ia juga mendekatkan diri pada Allah SWT. Penawar hati itu ada lima membaca al-Qur’an dengan tadabbur perenungan, kosongnya perut dengan puasa-pen, qiyâmul lail shalat malam, berdoa di waktu sahar waktu akhir malam sebelum Shubuh, dan duduk bersama orang-orang shalih”. Ketujuh, berusaha keras mencari ilmu dan mendapatkan kemudahan dalam menjalaninyaSebagaimana riwayat dari Abu al-Darda, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa yang meniti jalan menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut."Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak."Masyaallah, semoga kita termasuk orang-orang yang Allah ridhoi dan cintai. Jangan lupa untuk selalu istiqomah menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. islam allah ridho pada hambanya tanda allah ridho tanda allah cinta
DenganIzin, Ridho dan Rahmat ALLAH, Insya Allah, Saya akan mengijazahkan ILMU MAHKOTA TAUHID sebagai amalan utama untuk beroleh kerberhasilan didunia dan di akhirat, Saya akan Mengijazahkannya dengan metoda ba'iat secara langsung. ILMU KOTA TAUHID AULIA
Semuaitu menghapus kesalahan mereka, meninggikan derajat meraka, menjadi kemuliaan dan pahala yang besar. "Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya." (HR Kitaharus ridho Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita. Kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : إن عظم الجزاء مع عظم البلاء وأن الله إذا أحب قوما ابتلاهم، فمن رضي فله الرضى ومن سخط فله السخط Sahabat rupanya salah satu ciri ridho pada Allah adalah menerima segala ketentuanNya termasuk musibah sekalipun dengan hati lapang. Jika kita diberi wajah kurang rupawan, rezeki yang pas-pasan, kesehatan bermasalah, namun kita tetap lapang pada ketentuan Allah tersebut, hal itulah yang disebut ridho padaNya.
Sesungguhnyabesarnya pembalasan (pahala) itu bersama dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya manakala Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang dia ridho maka untuknyalah keridhaan (Allah), barangsiapa yang murka, maka untuknya pula kemurkaan itu." Kaum muslimin -rahimakumullahu-
.
  • oye0za7pku.pages.dev/933
  • oye0za7pku.pages.dev/794
  • oye0za7pku.pages.dev/127
  • oye0za7pku.pages.dev/259
  • oye0za7pku.pages.dev/480
  • oye0za7pku.pages.dev/490
  • oye0za7pku.pages.dev/669
  • oye0za7pku.pages.dev/683
  • oye0za7pku.pages.dev/741
  • oye0za7pku.pages.dev/21
  • oye0za7pku.pages.dev/787
  • oye0za7pku.pages.dev/921
  • oye0za7pku.pages.dev/900
  • oye0za7pku.pages.dev/13
  • oye0za7pku.pages.dev/651
  • ridho dengan ujian allah